Strategi Survival Pekerja Migran di Masa Pandemi Covid-19 di Suralaga, Lombok Timur
Saipul Hamdi, Syarifuddin, Oryza Pneumatica Indrasari, & Mutia Maesarah
Abstrak
Profesi pekerja imigran merupakan profesi yang sangat menjanjikan dan menjadi sumber
finansial utama bagi pekerja dan keluarga yang ditinggal. Uang yang mereka dapatkan
biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk membangun rumah, membiayai
pendidikan anak-anak dan juga sebagai modal usaha. Namun dengan munculnya pandemi
Covid-19 ini kelompok pekerja migran kesulitan untuk mempertahankan usaha-usaha
mereka. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tantangan-tantangan ekonomi yang
dihadapi oleh pekerja migran selama masa pandemi, dan strategi-strategi yang digunakan
oleh kelompok pekerja migran untuk survive di tengah ancaman krisis ekonomi Covid19. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dengan menggunakan penelitian kualitatif
dengan dan analisanya menggunakan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui
observasi- partisipasi, wawancara FGD, dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil
sampel 25 orang. Hasil temuan di lapangan menunjukkan hambatan yang diterima para
pekerja migran selama masa pandemi Covid-19 ini berupa pemutusan hubungan kerja,
gaji yang tidak full, kenaikan harga barang barang, dan juga uang yang dikirimkan untuk
keluarga di Indonesia berkurang. Adapun strategi survive yang dilakukan oleh kelompok
pekerja migran pada masa pandemi ini, dengan melakukan bertani, beternak dan juga
memanfaatkan sisa tabungan dari hasil mereka menjadi pekerja migran. Selain itu dari
pihak pemerintah melakukan bantuan seperti bantuan BST, pengembangan UMKM dan
juga mengadakan pelatihan berupa ternak lele atau dinamakan program budi daya lele
bawak prinisan (Bule Baper). Selain strategi tersebut terdapat juga strategi lain seperti
kembali lagi menjadi pekerja migran melalui jalur legal dan ilegal.
Keywords: Survival Strategy, migrant workers, Suralaga, socio-economic, Covid-19
